Minggu, 31 Januari 2010

KUMPULAN KEJAWEN 3

ILMU AMPUH 1 Awas! Ilmu Ampuh ini bukan digunakan sesuka hati!!!

ILMU KESAKTIAN- Muqaddimah/Ilmu Terawangan/Kebal Peluru dan Senjata Tajam

Ilmu Kebatinan

Kesaktian Telah Lama Diturunkan Oleh Moyang Kita. Cuma Ada Di Antaranya Telah Hilang Tanpa Diwarisi. Harap Koleksi Ini Dapat Berkongsi Dengan Anda Semua, Untuk Tujuan Yang Ikhlas Dan Jujur. Sebarang Akibat Yang Tidak Diduga Disebabkan Niat Jahat Adalah Atas Tanggungan Sendiri. Kita Bukan Ingin Mengajar Atau Menunjuk-nunjuk, Cuma Ingin Berkongsi Ilmu Warisan Nenek Moyang Yang Telah Lama Dilupai. Sebarang kemusykilan sila rujuk pada tok guru/ bomoh sendiri. Selalu ingatlah siapa yang lebih BERKUASA. Sekian.

Ilmu Terawangan

Berguna untuk melihat alam gaib dan alam nyata dari jarak jauh serta untuk melihat kekuatan gaib atau energi yang ada pada benda, pusaka atau azimat. Syarat ilmu ini : ISLAM, yakin pada diri sendiri dan pada ALLAH, tekun berlatih dan sabar, tidak tergesa-gesa dan tidak cepat putus asa.

Ritual Penyerapan Ilmu : Selama 1 minggu berturut-turut, anda wajib mengamalkan ayat di bawah ini setiap habis solat fardu.

1. LAA TUDRIKUHUL ABSHOORU WAHUWA YUDRIKUL ABSHOORO WAHUWAL LATHIIFUL KHOBIIR 100 X (Surat Al An’am ayat 103)

2. FAKASYAFNAA ‘ANGKA GHITHOO-AKA FABASHORUKAL YAUMA HADIID 100 X

Dan tengah malamnya setelah solat sunnah hajat 2 rokaat baca ayat ke 1 di atas sebanyak 21 x dan ayat ke 2 di atas sebanyak 1000 x. Setiap malam selama 1 minggu tersebut.

Pada saat mengamalkan malam hari ini, harap pejamkan mata dan konsentrasilah pada titik pangkal hidung (pertemuan dua alis mata = Cakra Ajna).

Praktek Latihan Terawangan :

Setelah selesai masa penyerapan ilmu, maka siapkan diri untuk melatih atau praktek terawangan. Lakukan pada tengah malam, atau setelah solat maghrib atau menjelang subuh. Carilah ruang tempat yang sunyi dalam keadaan gelap (matikan lampu). Lebih baik lagi berlatihlah di tempat angker/seram.

* Setelah berwudu’, duduk sila menghadap kiblat, pejamkan mata. Sebaiknya membakar kemenyan atau buhur

* Lakukan pernafasan normal, halus panjang dan perlahan (seirama keluar dan masuknya nafas)

* Seraya memusatkan pandangan pada titik pangkal hidung, bacalah niat :

“Ya ALLAH, berilah hamba kemampuan melihat dengan mata bathin sesuatu yang tidak mampu dilihat mata zhohir”

* Lalu baca ayat ke 1 di atas sebanyak 21 x dan ayat ke 2 di atas sebanyak 21 x

* Nikmati dengan rasa tenang suasana tersebut, perhatikan adanya titik cahaya pada pangkal hidung. Pandanglah titik cahaya tersebut dengan konsentrasi

* Kemudian tetap dengan nafas yang teratur dan seirama, tentukan obyek yang akan anda coba terawang, seraya di dalam hati mengucapkan kalimat :

Laa ilaaha illallaah berulang-berulang

* Biasanya titik cahaya itu makin lama semakin membesar.

* Ingat, gunakan mata bathin anda, jadi mata fisik tetap terpejam dan jangan terpengaruh dengan keadaan sekitar

* Apabila belum tergambar jelas hasil terawangan anda, maka ulangi kegiatan tersebut pada malam-malam berikutnya. Koreksi setiap kelakuan anda yang belum baik untuk membersihkan mata bathin anda.

Tekun dan bersabarlah dalam berlatih.

Catatan :

- Biasanya bagi anda yang berbakat, dalam masa penyerapan ilmu pun sudah dapat melihat alam gaib

- Pengamalan kedua ayat tersebut sebaiknya dipertahankan untuk menambah dan merawat daya mata bathin. Tetapi cukup diamalkan setiap habis solat subuh dan maghrib, masing-masing cukup 7 x

*

Tiap tengah malam, usahakan untuk mengamalkan ayat ke 2 di atas sebanyak 1000 x setelah solat sunnah hajat 2 rokaat
*



HAQ KALIMAT HU ALLOH

bermakna “kalimah kunci keputusan Haq”

hakekat semua adalah Dia semata

hikmah pemahaman HUWALLAH dari Qul Huwallah Ahad

Esa, Ahad, Alif,

Alif mutakalliman wahid..

Lakunya:

mandi pada malam hari 7x, setiap sejam sekali, mulai jam 23.00

selesai jam 05.00 pagi. diantara istirahat mandi itu harus berdiam diri

sambil memperhatikan tanda2nya atau lsg ketemu

jika sudah bertemu bacakan mantera ini:

Bismillahirrahmanirrahiim

Sangkun dat sukma, sukma kang ana sajabaning wayangan

ni endang sukma kang mider ana sajroning wayangan

sira aja ngaling2i aku

aku arep ketemu kadangku kang sejati

kang langgeng ora owah gingsir perlu……………….

Bismillah.. dst

Kun kata Allah, Fayakun kata Muhammad, Robbukum kata Jibroil

Ya Jibroil Ya Mikail Ya Isrofil Ya Izroil

Yaiku Sang Ratu Kepyok Sang Ratu Herang putih

Kadulur bathin ka anak bathin kanu opat lima pancer

Ya Allah aku mohon diantar kedulur bathinku ke anak bathinku

yang hidup dalam satu hari satu malam

Wahai dulur bathinku anak bathinku , bantulah aku………….

berkat la ilaha illallah muhammadur rasulullah

aku tahu asalmu 204 sambungan

Hu Allah penjabaran selanjutnya dari pemahaman kalimah Saudara Lahir Bathin:

“Sang Ratu kepyok (kakang kawah) sang ratu herang putih (adi ari2)”

“Kadulur bathin ka anak bathin” , saudara bathin kita yg berupa anak bathin

“Kanu opat lima pancer”, yang berjumlah empat dan kita sebagai pancernya


SEDULUR KELIMA PANCER

AGUST 23 Sedulur empat Lima Pancer

Label: Budaya, Supranatural Mengambil dari Kitab Kidungan Purwajati tulisannya dimulai dari lagu Dhandanggula yang bunyinya sebagai berikut: DI TULIS OLEH Y SYARIFUDDIN

Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira Nganakaken saciptane Kakang Kawah puniku Kang rumeksa ing awak mami Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken pangarah Ponang Getih ing rahina wengi Ngrerewangi ulah kang kuwasa Andadekaken karsane Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami Nuruti ing panedha Kuwasanireku Jangkep kadang ingsun papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal sawujud ingwang.

Pada lagu diatas, disebutkan bahwa “Saudara Empat” itu adalah Marmati, Kawah, Ari – ari (plasenta/ tembuni) dan Darah yang umumnya disebut Rahsa. Semua itu berpusat di Pusar yaitu berpusat di Bayi.

Jelasnya mereka berpusat di setiap manusia. Mengapa disebut Marmati, kakang Kawah, Adhi Ari – Ari, dan Rahsa? Marmati itu artinya Samar Mati (Takut Mati)! Umumnya bila seorang ibu mengandung sehari - hari pikirannya khawatir karena Samar Mati. Rasa khawatir tersebut hadir terlebih dahulu sebelum keluarnya Kawah (air ketuban), Ari – ari, dan Rahsa. Oleh karena itu Rasa Samar Mati itu lalu dianggap Sadulur Tuwa (Saudara Tua). Perempuan yang hamil saat melahirkan, yang keluar terlebih dahulu adalah Air Kawah (Air Ketuban) sebelum lahir bayinya, dengan demikian Kawah lantas dianggap Sadulur Tuwa yang biasa disebut Kakang (kakak) Kawah. Bila kawah sudah lancar keluar, kemudian disusul dengan ahirnya si bayi, setelah itu barulah keluar Ari – ari (placenta/ tembuni). Karena Ari – ari keluar setelah bayi lahir, ia disebut sebagai Sedulur Enom (Saudara Muda) dan disebut Adhi (adik) Ari-Ari. Setiap ada wanita yang melahirkan, tentu saja juga mengeluarkan Rah (Getih=darah) yang cukup banyak. Keluarnya Rah (Rahsa) ini juga pada waktu akhir, maka dari itu Rahsa itu juga dianggap Sedulur Enom. Puser (Tali pusat) itu umumnya gugur (Pupak) ketika bayi sudah berumur tujuh hari. Tali pusat yang copot dari pusar juga dianggap saudara si bayi. Pusar ini dianggap pusatnya Saudara Empat. Dari situlah muncul semboyan ‘Saudara Empat Lima Pusat’ Keempat nafsu yang digambarkan oleh ke empat hewan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Amarah : Bila manusia hanya mengutamakan nafsu amarah saja, tentu akan selalu merasa ingin menang sendiri dan selalu ribut/ bertengkar dan akhirnya akan kehilangan kesabaran. Oleh karena itu, sabar adalah alat untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT.

Supiyah / Keindahan : Manusia itu umumnya senang dengan hal hal yang bersifat keindahan misalnya wanita (asmara). Maka dari itu manusia yang terbenam dalam nafsu asmara/ berahi diibaratkan bisa membakar dunia.

Aluamah / Serakah : Manusia itu pada dasarnya memiliki rasa serakah dan aluamah. Maka dari itu, apabila nafsu tersebut tidak dikendalikan manusia bisa merasa ingin hidup makmur sampai tujuh turunan.

Mutmainah / Keutamaan : Walaupun nafsu ini merupakan keutamaan atau kebajikan, namun bila melebihi batas, tentu saja tetap tidak baik. Contohnya: memberi uang kepada orang yang kekurangan itu bagus, namun apabila memberikan semua uangnya sehingga kita sendiri menjadi kekurangan, jelas itu bukan hal yang baik.

Maka dari itu, saudara empat harus diawasi dan diatur agar jangan sampai ngelantur. Manusia diuji agar jangan sampai kalah dengan keempat saudaranya yang lain, yaitu harus selalu menang atas mereka sehingga bisa mengatasinya. Kalau Manusia bisa dikalahkan oleh saudara empat ini, berarti hancurlah dunianya. Sebagai Pusat, manusia harus bisa menjadi pengawas dan menjadi patokan. Benar tidaknya silakan anda yang menilai.

SEDULUR PAPAT LIMA PANCER DAN SISTEM KEMALAIKATANNYA.

Setelah Islam masuk P.JAWA kepercayaan tentang saudara empat ini dipadukan dengan 4 malaikat di dunia Islam yaitu Jibril, Mikail , Isrofil, Ijro’il.

Dan oleh ajaran sufi tertentu di sejajarkan denga ke’empat sifat nafsu yaitu:

Nafsu Amarah, Lawwamah, Sufiah dan Mutmainah.

Pertama Jibril atau dalam bahasa ibrani Gabriel artinya pahlawan tuhan. Jabr’ El

kekuatan tuhan fungsinya adalah penyampai informasi, didalam islam dikenal sebagai penyampai wahyu pada para nabi.

Dalam konsep islam Jawa Jibril diposisikan pada kekuatan spiritual pada KETUBAN.

Ada pandangan yang menyatakan setelah N.Muhammad wafat maka otomatis Jibril menganggur karena beliaulah orang yang menerima wahyu terakhir.

Tapi tidak demikian dalam pandangan Jawa, setiap orang di sertai Jibrilnya.

hakikatnya hanya ada satu Jibril di alam raya ini tapi pancaran cahayanya ada dalam setiap diri. seperti Ruh tidah pernah dinyatakan dalam bentuk jamak didalam Al-Quran. Tetapi setiap diri mendapat tiupan ruh dari tuhan dan ruh tersebut menjadi si A, si B, si C Dst.. satu tetapi terpantul pada setiap cermin sehingga seolah2 setiapm cermin mengandung Ruh, dan manusia sebenarnya adalah cermin bagi sang diri. setiap diri menerima limpahan cahayanya.

Diantara limpahan cahayanya adalah Jibril yang menuntun setiap orang.

Jibril akan menuntunmanusia kejalan yang benar.., yang telah membersihkan dirinya, membersihkan cerminya, membersihkan hatinya.

Jibril lah yang menambahdaya agar teguh dan tebal keimanan seseorang. dalam khasanah jawa Jibril berdampingan dengan Guru sejati, bersanding dengan diri Pribadi.

Jibril tidak mampu mengantarka diri Nabi ke Sidratul Muntaha dalam Mij’raj beliau juga diceritakan ketika Jibril menampakan diri kehadapan rasul selalu ditemani malaikat mulia Lainya yaitu Mikail isrofil Ijroil…

Jelas kiranya bahwa kahadiran ketuban ketika membungkus janin ternyata disertai saudara2nya yang lain.

Ditinjau dari keddudukannya yang keluar paling awal maka disebut sebagai kakak atau kakang ( saudara tua ) si bayi.

begitu bayi lahir maka selesailah sudah tugas ketuban secara fisik. tetapi exsistensi ketuban secara ruhaniah ia tetap menjaga dan membimbing bayi tersebut sampai akhir hayat. secara extensi Jibril diciptakan setelah malaikat Mikail. dan Tali Pusar ada lebih dulu dari pada selaput yang membungkus janin di pintu rahim (cervix) Ke Dua Malaikat Israfil. Menurut hadis malaikat Israfil diciptakan setelah penciptaan Arsy ( Singgasana Tuhan ) disebut sebagai malaikat penggenggam alam semesta, ia meniup Terompet Pemusnahan Dan Pembangkitan. Ia digambarkan menengadah ke atas untuk melihat jadwal kiamat yang ada di Lawh Al Mahfuzh.

Israfil di sepadankan dengan ari-ari, tembuni atau Placenta, Ari-Ari adalah yang memayungi sang janin sampai ketempat tujuan dialah yang memberikan keamanan menyalurkan makanan dan kenyamanan pada janin dengan ari-ari ini kehidupan berlangsung dalam janin.

Exsistensi Ari-ari ini disejajarkan dengan malaikat Israfil Dalam kelahiran janin, Ari-ari diterima sebagai saudara muda ( adik ).

Meskipun jasadnya telah tak ada lagi ari-ari tetap memberikan perlindungan bagi manusia setelah dilahirkan..

dari sisi keberadaanya malaikat Israfil dicipta terlebih dahulu dari pada malaikat Mikail dan Jibril As.

Israfil diyakini sebagai Pelita Hati Bagi manusia agar hatinya tetap terang, Itulah sebabnya sejahat-jahatnya manusia masih ada secercah cahaya dalam hatinya tetap ada kebaikan yang dimilikinya meski hanya sebesar debu…

Yang ketiga adalah Malaikat Mikail, Salah satu malaikat yang menjadi pembesar para malaikat.. Tugas malaikat Mikail adalah Memelihara Kehidupan.

Dalam hadis diceritakan bahwa malaikat Mikail mengemban tugas memelihara pertumbuhan pepohonan, kehidupan Hewan juga Manusia.. Dialah yang mengatur angin dan hujan dan membagi rejeki pada seluruh mahluk.

Pada konsep sedulur papat yang sudah di sesuaikan dengan ajaran Islam, Tali Pusar merupakan Lokus, tempat dudukan bagi malaikat Mikail dia merupakan tali penghubung bagi kehidupan manusia.Zat zat makanan, Oksigen dan Zat yang perlu dibuang dari tubuh janin agar tidak meracuni tubuh janin.

Subhanallah.. dia telah mengatur kehidupan manusia dalam rahim melalui malaikat malaikatnya..

Mikail dipandang orang jawa sebagai saudara yang memberikan sandang, pangan dan papan, Jika seseorang memohon perlindungan tuhan maka Mikail yang akan menjalankan perintah Tuhan untuk melindunginya. Ke Empat adalah Malaikat Ijroil. Malaikat Maut yang dipercaya sebagai yang bertanggung jawab akan Kematian. Kehadirannya amat ditakuti Manusia.. Jika ajal telah tiba maka ia akan Me wafatkan manusia sesuai waktunya..

Dalam konsep sedulur papat Malaikat maut ini ternyata saudara Manusia sendiri bukan orang lain dan ia tidak akan menyalahi tugasnya.. bila seseorang belum sampai ajalnya dia tak akan mewafatkannya.. Dia hadir untuk meringankan penderitaan manusia, saudara sejati pasti melindungi bila yang bersangkutan selalu dijalan yang benar..

Bayangkan bila manusia tidak bisa mati tetapi hidupnya menderita..?

apa tidak tersiksa..? bayangkan bila ada orang yang maumati aja sulitnya bukan main.. Nauzubillah..Ijroil disebut sebagai kekuatan Tuhan yang berada didalam Darah, Dalam kehidupan sehari hari Ijroil bertugas untuk menjaga hati yang suci, Jika hati terjaga kesuciannya maka ketakutan akan hidup menderita dan kematian akan tak ada lagi. Jika ajal telah sampai maka Ijroil mengorganisasi malaikat lainnya, mengorganisasi saudara saudara lainnya untuk mengakhiri hidupnya.

Permana yang memberikan kekuatan pada sang Jiwa diangkat keluar tubuh, sehingga tubuh tak dapat lagi dikendalikan oleh jiwa. Ruh penyambung hidup kita lepas.. tubuh menjadi lunglai lak berdaya dan ini bentuk umum kematian bagi manusia.. loh kok gitu yaa..? Nah yang tidak umum yaaa.. bila Sang Diri Sejati manusia mampu memimpin saudara-saudaranya untuk melepaskan Jiwa manusia kealam Gaib.. Orang demikian sudah mempu menyongsong kematiannya dengan benar, dia memberitahukan pada sanak dan saudaranya kapan kematiannya akan datang.. Semua saudara gaib ini sudah menjadi satu dengan tubuh kita, ketika dalam rahim sendiri-sendiri wujudnya. tapi ketika sang Bayi sudah lahir hanya ada satu wujud. Empat saudara kita tetap menyertai kita dalam wujud Ruh.. dan Tidak Kasat Mata.. Ada kutipan Ayat dalam Al-Quran yang perlu di simak.. ” In Kullu nafsin lamma alayha hafizh” > ‘Setiap diri niscaya ada penjaganya’

Atau ” Wa huwa al-qahir fawq iba’dih wa yusril alaykum hafazhah hatta idza ja’a ahadakum al-mawt tawaffathu rusuluna wahum la yufarrithun” >’ Dialah yang berkuasa atas semua hambanya. Dan dia mengutus kepada kalian Penjaga-Penjaga untuk melindungimu. Jika seseorang sudah waktunya mati, maka utusan-utusan kami itu mewafatkannya tanpa keliru”

Simbolisasi sedulur papat limo pancer dalam perwayangan :

Semar sebagai pamomong keturunan Saptaarga tidak sendirian. Ia ditemani oleh tiga anaknya, yaitu; Gareng, Petruk, Bagong. Ke empat abdi tersebut dinamakan Panakawan. Dapat disaksikan, hampir pada setiap pegelaran wayang kulit purwa, akan muncul seorang ksatria keturunan Saptaarga diikuti oleh Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Cerita apa pun yang dipagelarkan, ke lima tokoh ini menduduki posisi penting. Kisah Mereka diawali mulai dari sebuah pertapaan Saptaarga atau pertapaan lainnya. Setelah mendapat berbagai macam ilmu dan nasihat-nasihat dari Sang Begawan, mereka turun gunung untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, dengan melakukan tapa ngrame. (menolong tanpa pamrih).

Dikisahkan, perjalanan sang Ksatria dan ke empat abdinya memasuki hutan. Ini menggambarkan bahwa sang ksatria mulai memasuki medan kehidupan yang belum pernah dikenal, gelap, penuh semak belukar, banyak binatang buas, makhluk jahat yang siap menghadangnya, bahkan jika lengah dapat mengacam jiwanya. Namun pada akhirnya Ksatria, Semar, Gareng, Petruk, Bagong berhasil memetik kemenangan dengan mengalahkan kawanan Raksasa, sehingga berhasil keluar hutan dengan selamat. Di luar hutan, rintangan masih menghadang, bahaya senantiasa mengancam. Berkat Semar dan anak-anaknya, sang Ksatria dapat menyingkirkan segala penghalang dan berhasil menyelesaikan tugas hidupnya dengan selamat.

Mengapa peranan Semar dan anak-anaknya sangat menentukan keberhasilan suatu kehidupan? Semar merupakan gambaran penyelenggaraan Illahi yang ikut berproses dalam kehidupan manusia. Untuk lebih memperjelas peranan Semar, maka tokoh Semar dilengkapi dengan tiga tokoh lainnya. Ke empat panakawan tersebut merupakan simbol dari cipta, rasa, karsa dan karya. Semar mempunyai ciri menonjol yaitu kuncung putih. Kuncung putih di kepala sebagai simbol dari pikiran, gagasan yang jernih atau cipta. Gareng mempunyai ciri yang menonjol yaitu bermata kero, bertangan cekot dan berkaki pincang. Ke tiga cacat fisik tersebut menyimbolkan rasa. Mata kero, adalah rasa kewaspadaan, tangan cekot adalah rasa ketelitian dan kaki pincang adalah rasa kehati-hatian. Petruk adalah simbol dari kehendak, keinginan, karsa yang digambarkan dalam kedua tangannya. Jika digerakkan, kedua tangan tersebut bagaikan kedua orang yang bekerjasama dengan baik. Tangan depan menunjuk, memilih apa yang dikehendaki, tangan belakang menggenggam erat-erat apa yang telah dipilih. Sedangkan karya disimbolkan Bagong dengan dua tangan yang kelima jarinya terbuka lebar, artinya selalu bersedia bekerja keras. Cipta, rasa, karsa dan karya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cipta, rasa, karsa dan karya berada dalam satu wilayah yang bernama pribadi atau jati diri manusia, disimbolkan tokoh Ksatria. Gambaran manusia ideal adalah merupakan gambaran pribadi manusia yang utuh, dimana cipta, rasa, karsa dan karya dapat menempati fungsinya masing-masing dengan harmonis, untuk kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur. Dengan demikian menjadi jelas bahwa antara Ksatria dan panakawan mempunyai hubungan signifikan. Tokoh ksatria akan berhasil dalam hidupnya dan mencapai cita-cita ideal jika didasari sebuah pikiran jernih (cipta), hati tulus (rasa), kehendak, tekad bulat (karsa) dan mau bekerja keras (karya). Simbolisasi ksatria dan empat abdinya, serupa dengan ‘ngelmu’ sedulur papat lima pancer. Sedulur papat adalah panakawan, lima pancer adalah ksatriya

PENGALAMAN SAYA

Ilmu sedulur papat lima pancer dipahami dengan berbagai versi. Saya belajar ilmu ini dari guru di tahun 83. Tapi sebagai muslim saya ada pertentangan batin karena ada cara-cara yang menurut saya kurang pas dari sisi aqidah. Kemudian saya berguru terus ilmu versi ini dan ketemu dengan guru yang dapat menjelaskan dengan pendekatan yang lebih agamis dan simpel.

Bedanya hanya pada penyebutan. Guru itu menyebut apa yang diyakini sedulur gaib itu adalah penjaga manusia terdiri dari qorin (sahabat karib) dan malaikat hafadhoh. Ritualnya tidak ribet. Dan banyak saudara dari luar negeri mempelajari dengan bahasa yang sudah disesuaikan ternyata juga berhasil. Artinya, ilmu ini tidak hanya untuk orang jawa. Justru dengan disesuaikan bahasanya itu lebih sip. Sebab “saudara gaib” di Brunei (misalnya) tidak dapat kita ajak komunikasi dengan bahasa Jawa. Jadi biar universal, ya harus disesuaikan dengan siapa yang mengamalkan. Suwun dan mohon masukannya

Sedulur papat lima pancer setahu saya saudara kita kita yang terdiri dari empat anasir yaitu sari angin yang berada di timur,sari air yang berada diselatan, sari api yang berada dibarat dan sari tanah yang berada di utara. itu semua bisa kita temui kalau kita mau. untuk dapat berkomunikasi dengan saudara kita perlu kuncinya….dan kita harus di buka istilahnya sama sedulur tuo kita yang sudah bisa berbicara, dan kita akan dilatih untuk bisa berkomunikasi pada sedulur sejati (sukma sejati)yang melewati tahap2 untuk menuju ini : tahapannya : aluamah,amarah,supiah, mutmainah(dari saudara 4 ini bisa berbohong kalau kita tidak dapat mengunpan balikan yang tidak mau berbohong adalah sedulur pribadi kita,Ya Allah aku mohon diantar kadulur bathinku kaanak bathinku Yang hidup dalam satu hari satu malam” Bermakna permohonan kepada The Supreme Ultimate (yaitu Sang Maha Pencipta) Agar supaya kita diantar atau dipersatukan kembali kepada saudara empat Yg hidup bersama kita 24 jam setiap harinya. “Wahai dulur bathinku anak bathinku bantulah aku”…Bermakna perintah dan penyadaran /pengajakan untuk kebersamaan Mengatasi seluruh permasalahan hidup kita sebagai manusia. “Berkat La ilaha illAllah Muhammadur Rasulullah” Dengan berkah kalimah syahadat sebagai bentuk Visi Aqidah

“Aku tahu asalmu 204 sambungan”

bermakna pengasalan sebagai “Ilmu Asal”

dari pemahaman hikmah “Inna lillahi wa inna ilaihi ro-ji-un”

yg menurut keterangan “petuah” ahli hikmah terdahulu dikatakan

barangsiapa yg tahu mengasalkan segala sesuatu maka tak akan dimakan oleh sesuatu itu

siapa yg tahu pengasalan besi tak akan dimakan besi

siapa yg tahu pengasalan api tak akan dimakan oleh api

siapa yg tahu pengasalan air tak akan tenggelam dimakan air

siapa yg tahu pengasalan tanah tak akan hancur tubuh dimakan tanah

dan seterusnya..

“HU ALLAH”

bermakna “kalimah kunci keputusan Haq”

hakekat semua adalah Dia semata

hikmah pemahaman HUWALLAH dari Qul Huwallah Ahad

Esa, Ahad, Alif,

Alif mutakalliman wahid..

Lakunya:

mandi pada malam hari 7x, setiap sejam sekali, mulai jam 23.00

selesai jam 05.00 pagi. diantara istirahat mandi itu harus berdiam diri

sambil memperhatikan tanda2nya atau lsg ketemu

jika sudah bertemu bacakan mantera ini:

Bismillahirrahmanirrahiim

Sangkun dat sukma, sukma kang ana sajabaning wayangan

ni endang sukma kang mider ana sajroning wayangan

sira aja ngaling2i aku

aku arep ketemu kadangku kang sejati

kang langgeng ora owah gingsir perlu……………….

Bismillah.. dst

Kun kata Allah, Fayakun kata Muhammad, Robbukum kata Jibroil

Ya Jibroil Ya Mikail Ya Isrofil Ya Izroil

Yaiku Sang Ratu Kepyok Sang Ratu Herang putih

Kadulur bathin ka anak bathin kanu opat lima pancer

Ya Allah aku mohon diantar kedulur bathinku ke anak bathinku

yang hidup dalam satu hari satu malam

Wahai dulur bathinku anak bathinku , bantulah aku………….

berkat la ilaha illallah muhammadur rasulullah

aku tahu asalmu 204 sambungan

Hu Allah penjabaran selanjutnya dari pemahaman kalimah Saudara Lahir Bathin:

“Sang Ratu kepyok (kakang kawah) sang ratu herang putih (adi ari2)”

“Kadulur bathin ka anak bathin” , saudara bathin kita yg berupa anak bathin

“Kanu opat lima pancer”, yang berjumlah empat dan kita sebagai pancernya.

PELET,PELARIS,PENARIK HATI

Amalan ini pertama kali saya peroleh dari seseorang yang gak mau disebut guru, pada saat Almarhumah ibu saya sakit keras (Kanker Payudara).

Karena keterbatasan waktu, beliau mengijazahkan kepada saya, dengan harapan, bisa bantu saat beliau gak ditempat.

Dalam perkembangannya ternyata amalan ini punya hasil yang berbeda untuk tiap2 individu, tergantung pada dasar dan kebutuhan orangnya. untuk itu saya ingin mengijazahkan kepada siapa saja yang berminat dan butuh, namun jangan disalahgunakan, karena pada dasarnya bisa digunakan untuk kepentingan apa saja : amalannya :

- Istighfar sebanyak2nya dalam hati lalu posisi duduk seperti duduk sholat (kaki dilipat ke belakang) dan tangan didepan dada telapak tangan disatukan seperti meditasi/sungkem bacaannya :

1. Allahu Akbar (3x)

2. A’udzubilahi minay syathonirojim. (1x)

3. Bismillahir rahmani rahiim (1x)

4. Ash hadu alla ila ha illallah waash hadu anna muhammadarasulullah (1x)

5. Allahumma salli ala saydina muhammad wa ala aliyi muhammad (1x)

6. Demi Allah Rasulullah Wallahi Allahu Akbar (3x)

7. Lillahi ta’ala (1x)

8. La haula wala quwwata hillah bilahil aliyil adziim (1x)

9. Yaa Allahu (sebanyak2nya dalam hati, ini kuncinya).. biasanya ketika melatih atau mengamalkan itu ada gerakan atau getaran, rasakan saja, ikuti dan jangan ditahan, namun jangan juga gerakan dijadikan fokus keberhasilan. untuk mengakhirnya : ucapkan “PAS”, lalu Allahu Akbar (3x) dan diusapkan kemuka. latihan yang paling pas jam 23-24 WIB atau waktu setempat


LANGKAH-LANGKAH CARA MEDITASI

Ditulis oleh Y Syarifuddin

Sasaran dan maksud Muraqabah/Meditasi/Rabita Sharif adalah untuk memperaragakan kehadiran terus-menerus ke dalam realitas Shaykh. Semakin seseorang memelihara pelatihan ini, semakin terungkapkan manfa’atnya dalam kehidupan sehari-harinya sampai pada titik dia mencapai tataran nihil dalam hadhirat Shaykh. Orang harus tahu betul bahwa Shaykh adalah jembatan antara (dunia) ilusi dan benar (nyata = realitas) dan dia berada di dunia ini hanya untuk tujuan itulah. Jadi Shaykh adalah seutas tali (tambang) khas yang diulurkan kepada siapapun yang mencari kebebasan (dari ilusi), karena hanya dia yang dapat memberikan layanan sebagai penghubung (link) antara seseorang yang masih terikat kepada dunia ini dan Hadhirat Ilahi. Agar menjadi nihil dihadapan dan keberadaan Shaykh adalah menjadi nihil dalam kenyataan, dalam Hadhirat Ilahi, karena memang sesungguhnya disitulah dia berada.

Langkah1

Bayangkan dirimu berada di hadapan Shaykh. Sampaikam salammu. Tutup matamu. Pandanglah melalui Mata Jantung. Jangan mencari wujud muka, hanya Auranya saja, ruhaniah.

Sebagai awal murid dapat memulai praktek Muraqabah ini untuk jangka waktu pendek dari 5 sampai 15 menit, dan secara bertahap menjalaninya menuju jangka waktu yang lebih panjang, bahkan merentang sampai berjam-jam sekali sessi. Yang terpenting adalah bahwa seseorang mempertahankan sebuah praktik yang ta’at azas (consistent) untuk mendapatkan manfa’at praktid. Adalah berlipat kali lebih baik dan bijaksana untuk bertahap pada sessi yang pendek secara harian daripada disiplin dan praktek yang acak. Sebuah upaya kecil yang dilakukan secara ta’at azas akan menghasilkan kemajuan luar biasa dalam waktu (keseluruhan) yang singkat.

Perbaharui Wudhu kemudian shalat 2 raka’. 3x Shahada [ Kalimatu shahada (3 kali): Ashhadu an la ilaha illa-lah, wa ashhadu anna Muhammadan rasulu-lah] 100-200x Istighfar [Astaghfirul lahal `Atheem wa atubu ilayh ] 3x Surah Ikhlas [Qul hu Allah hu Ahad Allah hu Samad Lam yalid wal lam ulad wa lam lakon la hul kofuone ahad ] Fatiha (baca fatiha)] Minimum 200x mencari dukungan dan kehadiran Mawlana Shaykh (Q): “Madad ya Sayyidi, Madadul-Haq” mengulang Dhikr.

Langkah 2

Mata tertutup; mohon izin untuk menyambung cahaya (nur) beliau kepada kalbumu dan cahaya (nur) mu kepada kalbu beliau. Bayangkan sebuah kontak dua arah dan kemudian, baca awrad di atas.

Ketika seseorang duduk bermeditasi dan menutup matanya, orang itu mem-focuskan pikirannya pada satu titik tunggal. Dalam hal ini titik itu biasanya adalah konsep dari mentor spiritualnya, yaitu : dia mem-fokuskan seluruh kemampuan kesaksiannya memikirkan dengan konsentrasi penuh tentang guru spiritual nya, agar supaya mendapatkan gambaran (image) mentor nya pada layar mental, selama dia masih berada dalam status meditasi itu. Sifat (properties), karakteristik dan potensi yang terkait dengan sebuah gambaran (image) juga dipindahkan pada layar pikiran ketika gambaran (image) itu terbentuk pada layar mental dan pikiran menerimanya sesuai dengan itu.

Sebagai contoh, seseorang sedang memperhatikan api. Ketika gambaran (image) api itu dipindahlan kepada layar pikiran, suhu dan panas api itu terekam oleh pikiran. Seseorang yang hadir dalam sebuah taman menikmati kesegaran dan kesejukan pepohonan dan tanaman dalam taman itu untuk menciptakan gambaran itu semua pada layar pikirannya. Begitu juga ketika gambaran mentor spiritual dipindahkan pada layar pikiran, Ilmu yang Dihadirkan (the Presented Knowledge) yang beroperasi dalam diri guru spiritual, juga ikut dipindahkan dengan gambaran itu dan pikiran murid secara bertahap menyerap (assimilates) hal yang sama

Langkah 3

Duduk bersimpuh, yang rapi, tetap bersimpuh, mata tertutup, tangan di tempat, mulut tertutup, lidah ditekuk ke atas, napas terkendali, kuping mendengar Quran, Salawat atau suara sayup Ruang gelap.

Meditasi, memikirkan tentang mentor spiritual, adalah sebuah upaya untuk mem-fokuskan dengan konsentrasi pikiran kita kepada seseorang, sehingga image nya dapat dipantulkan secara berulang pada layar pikiran kita, (maka) kita terbebaskan dari keterbatasan indera. Makin sering sebutir pikiran di tayangkan pada layar mental, makin jelas pula formasi (pembentukan) sebuah pola dalam pikiran itu. Dan, pola pikiran demikian ini, dalam istilah spiritualitas, disebut ‘pendekatan pikiran’.

Ketika kita membayangkan mentor spiritual atau ‘Shaykh’, sebagai sebuah hal dari hukum eternal, ilmu Elohistic Attributes yang beroperasi dalam Shaykh dipantulkan pada pikiran kita dengan ulangan yang berkali-kali menghasilkan pencerahan pikiran dari murid dengan cahaya nur yang berfungsi dalam diri Shaykh dan dilimpahkan kepadanya. Pencerahan jantung murid berusaha mencapai tataran atau tahap Shaykhnya. Dalam Sufism, keadaan ini disebut ‘Kedekatan’ (nisbat). Cara terbaik dan telah teruji untuk menikmati kedekatan, menurut spiritualitas, adalah hasrat kerinduan dari cinta.

Pikiran Shaykh terus menerus mengirimkan (transfer) kepada murid spiritualnya sesuai dengan kobaran cinta dan rindu akan Shaykh, yang mengalir di dalam diri murid dan ada datang satu saat ketika cahaya nur beroperasi dalam diri Shaikh yang sesungguhnya adalah pantulan Tampilan Indah Ilahi yang dipindahkan kepada murid spiritual itu. Hal ini memungkinkan murid spiritual untuk membiasakan diri dengan Cahaya Gemilang dan Tampilan Indah. Keadaan ini, dalam istilah sufism, disebut ‘ Menyatu dengan Shaykh’ (Fana fi Shaikh). Cahaya Shaikh dan Tampilan Indah gemilang yang beroperasi dalam diri Shaykh bukanlah ciri pribadi Shaykh. Sebagaimana halnya murid spiritual, yang dengan perhatian dan konsentrasi penuh dedikasi, menyerap (assimilasi) ilmu dan ciri khas Shaykhnya, maka Shaykh juga menyerap ilmu dan busana (attributes) Nabi (s.a.w.) dengan perhatian dan konsentrasi penuh dedikasi pikiran.

Langkah 3a

Posisi duduk : Posisi Teratai (yoga Lotus), Wudu Ritual Wudhu adalah kunci sukses. Kapal Nabi Nuh a.s. melawan banjir kebodohan (cuek). Kebersihan adalah dekat dengan iman (ilahiah). Ingat bahwa bukanlah saya yang menghitung bahwa saya adalah bukan apa-apa, saya dan aku harus melebur kedaalm dia. Shaykh ku, Rasul ku , menggiring kepada Rabb ku.. Dhikr dengan penolakan (laa ilaha) dan pembenaran (illa Allah), dalam tradisi Shaykh Naqshbandi, mensyratkan bahwa murid (sang pejalan) menutup matanya, menutup mulutnya, menekan giginya, melekatkan lidahnya ke langit-langit mulutnya, dan menahan (mengatur) napasnya. Dia harus membaca dhikr itu melalui jantungnya, dengan penolakan dan pembenaran, memulainya dengan kata LAA (”Tidak”). Dia mengangkat “Tidak” ini dari titik (dua jari) di bawah pusar kepada otaknya. Ketika mencapai otaknya kata “Tidak” mengeluarkan kata ILAHA (”sesembahan”), bergerak dari otaknya ke bahu Kanan, dan kemudian ke bahu Kiri di mana dia menabrak jantungnya dengan ILALLAH (”kecuali Allah”). Ketika kata itu mengenai jantungnya energi dan panasnya menjalar/ memancar ke sekujur tubuhnya. Sang pejalan yang telah menyangkal semua yang berada di dunia ini dengan kata-kata LAA ILAHA, membenarkan dengan kata-kata ILLALLAH bahwa semua yang ada telah dilenyapkan di Hadhirat Ilahi.

Langkah 3b

Posisi Mulut dan Lidah Menutup matanya, Menutup mulutnya, Menekan giginya, Melekatkan lidahnya pada langit-langit mulutnya, dan menahan napas. { dari saat-ke-saat untuk memperlambat napas dan getaran jantungnya.}

Tangan membawa rahasia yang dahsyat, mereka itu seperti parabola satelit (antene) mu, pastikan bahwa mereka itu bersih dan berada dalam posisi yang semestinya. Jadi ketika kamu memulai dengan tangnmu itu, menggosok-gosoknya, ketika mencucinya dan menggosok gosoknya untuk mengaktifkan mereka, itu adalah tanda dari (angka) 1 dan (angka) 0, dan kamu sedang mengaktifkan proses kode yang diberikan Allah melalui tangan itu. Kamu mengaktifkan mereka. Mereka memiliki titik sembilan peluru (bullet?) yang terdiri dari keseluruhan sistem, seluruh tubuh. Ketika engkau menggosok jari-jari itu, engkau sesungguhnya mengaktifkan 99 asma-ul’husna Allah.

b) Dengan mengaktifkan mereka engkau mengaktifkan 9 titik dalam tubuhmyu.

c) Dan ketika mengaktifkan mereka, itu adalah seperti menghidupkan penerima (pada rqadio/tv), energi mengalir masuk, itu mulai berfungsi untuk dapat menerima, memecahnya dalam bentuk kode digital yang dipancarkan keluar seperti gambar atau suara sebagaimana kita kenal di zaman ini (radio dan tv).

d) Demikian juga halnya dengan tangan yang saling mengelilingi, itulah mengapa ketika kita menggosok-gosokkan dan membuka mereka, mereka mulai bertindak seperti lingkaran satu terhadap lainnya, menampung apapun energi yang datang, dan mereka ini mengkelolanya . Lihatlah pada bagian Rahasia Tangan (See Section on Secrets of Hand)

Langkah 4

Posisi Tangan : Jempol dan telunjuk memperagakan posisi “Allah Hu” untuk kuasa/kekuatan terbesar. Tangan diberi kode dengan kode angka, tangan kanan “18″, tangan kiri “81″ masing-masing dijumlahkan keduanya menjadi 9 dan dua 9 menjadi 99 . Tangan diberi karakter dengan asma-ul’husna Allah. Dan nama ke 99 dari Rasul adalah Mustafa.. Bernapas dengan Sadar (”Hosh dar dam”) Hosh artinya “pikiran.” Dar artinya “dalam.” Dam artinya “Napas.” Itu artinya, menurut Mawlana Abdul Khaliq al-Ghujdawani (q), bahwa ” Missi paling penting bagi pejalan dalam thariqat ini adalah menjaga napasnya, dan dia yang tidak dapat menjaga napasnya, akan dikatakan tentang orang itu, ‘dia telah tersesat/kehilangan dirinya.’”

Shah Naqshband (q) berkata, “Thareqat ini dibangun di atas (dengan pondasi) napas. Jadi adalah sebuah keharusan untuk semua orang menjaga napasnya dikala menghisap dan membuang napas, dan selanjutnya untuk menjaga napasnya dalam jangka waktu antara menghisap dan membuang napasnya.”

“Dhikr mengalir dalam tubuh setiap makhluq hidup oleh keharusan (kebutuhan) napas mereka – bahkan tanpa kehendak – sebagai sebuah tanda/peragaan ketaatan, yang adalah bagian dari penciptaan mereka. Melalui napas mereka, bunyi huruf “Ha” dari Nama Ilahiah Allah dibuat dengan setiap membuang dan menghisap napas dan itu adalah sebuah tanda dari Jati Diri (Dzat) Gaib yang berfungsi untuk menekankan Kekhasan Allahu Shamad. Maka adalah penting untuk hadir dengan napas seperti itu, agar supaya menyadari (merasakan) Jati Diri (Dzat) Maha Pencipta.”

Nama ‘Allah’ yang meliputi sembilan puluh sembilan asma-ul’husna terdiri atas empat huruf, Alif, Lam, Lam dan Hah yang sama –dengan suara napas - (ALLAH). Masyarakat Sufism mengatakan bahwa Dzat Allah SWT yang paling gaib mutlak dinyatakan oleh huruf terakhir itu yang dibunyikan dengan vokal Alif, “Ha.” Ini mewakili Gaib Absolut Dzat Nya Allah SWT .

Memelihara napasmu dari kelalaian akan membawa mu kepada Hadhirat sempurna, dan Hadhirat sempurna akan membawamu kepada Penampakan (Visi) sempurna , dan Penampakan sempurna akan membawamu kepada Hadhirat (Manifestasi) asma-ul’husna Allah yang sempurna. Allah membimbingmu kepada Hadhirat asma-ul’husna Nya, karena dikatakan bahwa, ” Asma Allah adalah sebanyak napas makhluq.”

Hendaknya diketahui oleh semua orang bahwa melindungi napas terhadap kelalaian sungguh sukar bagi para pejalan. Maka mereka harus menjaga nya dengan memohon ampunan (istighfar) karena memohon ampunan akan membersihkannya dan mensucikannya dan mempersiapkan sang pejalan untuk (menjumpai) Hadhirat Benar (Haqqu) Allah dimana-mana.

Langkah 5

Bernapas, Menghirup melalui hidung - Dhikr = “Hu Allah”, bayangkan cahaya putih memasuki tubuh melalui perut. Menghembus – melalui hidung - Dhikr= “Hu”, bayangkan hitamnya carbon monoxide adalah semua perbuatan dosamu dikuras / didorong keluar dari dirimu. pejalan bijak harus menjaga na pasnya dari kelalaian, seiring de- ngan masuk dan keluar nya napas, dengan demikian menjaga jantung nya selalu dalam Hadhirat Ilahi; ; dan dia harus menghidupkan napasnya dengan ibadah dan pengabdian dan mempersembahkankan pengabdiannya itu kepada Rabb nya dengan segenap hidupnya, karena setiap napas yang dihisap dan dihembuskan dengan Hadhirat adalah hidup dan tersambung dengan Hadhirat Ilahi. Setiap napas yang dihisap dan dihembuskan dengan kelalaian (cuek) adalah mati, terputus dari Hadhirat Ilahi.”Untuk mendaki gunung,sang pejalan harus melintasi dari dunia Bawah menuju Hadhirat Ilahi. Dia harus melintasi dari dunia ego keberadaan sensual (sensasi) menuju kesadaran jiwa terhadap Al Haqqu.. Untuk membuat kemajuan dalam perjalanan ini, sang pejalan harus membawa ke dalam jantungnya gambaran Shaykh nya(tasawwur), karena itu adalah cara paling kuat untuk melepaskan diri dari cengkeraman sensual (sensasi) nya. Shaykh menjadi, dalam jantungnya, cermin dari Dzat Absolute. Jika dia berhasil, kondisi penisbian diri (ghayba) atau “absensi” dari dunia sensasi, muncul dalam dirinya. Sampai kepada tahap bahwa keadaan ini menguat dalam dirinya, (dan) keterikatannya kepada dunia sensasi melemah dan menghilang, dan fajar dari Level Hilang Mutlak Tidak Merasa Selain Allah mulai menyinari dirinya. Derajat tertinggi maqam ini disebut fana’. Demikianlah Shah Naqshband (q) berkata :

“Jalan terpendek kepada sasaran kita, yaitu Allah SWT mengangkat tabir dari Dzat Wajah Nya Yang Ahad yang berada dalam semua makhluq ciptaan Nya. Dia melakukan itu dengan (melalui) maqam ghayba dan fana’, sampai Dzat Agung (Majestic Essence) menyelimutinya dan menghilangkan (melenyapkan) kesadarannya akan segala sesuatu selain Dia. Inilah akhir perjalanan untuk mencari Allah dan awal dari perjalanan lainnya.”

“Pada akhir Perjalanan Pencarian dan Level Ketertarikan datanglah Level Perendahan Diri dan Penihilan.

Sasaran ini adalah untuk segenap ummat manusia sebagaimana disebut Allah dalam al Qur’an: ‘Aku tidak menciptakan Jinn dan Manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku.’ Beribadah disini berarti Ilmu Sempurna (Macrifat).”

Langkah 6

Memakai (membawa) busana Shaykh : 3 tahap perjuangan yang berkesinambungan Memelihara Cinta Nya {Muhabat}, Memelihara Kehadiran Nya { Hudur} Melaksanakan Kehendak Nya atas diri kita { Annihilasi atau Fana}.

kita memiliki cinta kepada Nya, jadi kini pakailah (kenakanlah) Cahaya Nya dan selanjutnya bayangkan segala sesuatunya dari titik (sudut) ini, dengan busana yang kita kenakan itu. Ini adalah penopang hidup (life support) kita. Kamu tidak boleh makan, minum, shalat, dhikr atau melakukan apapun tanpa membayangkan Bayangan Shaykhs pada kita. Cinta ini akan menyatu dengan Hadhirat Ilahi, dan ini akan membuka pintu Penihilan ke dalam Nya.

Semakin seseorang menjaga ingatan untuk mengenakan busana dengan dia (Shaykh) semakin meningkatlah proses Penihilan itu berlangsung. Kemudian penuntun (guide) itu akan meninggalkan (menihil diri) diri mu di hadirat Rasul Allah Sayedena Muhammad {s.a.w.}. Dimana sekali lagi kamu akan menjaga cinta (kepada) Rasul {Muhabat}, menjaga Hadirat nya { Hudur}. Laksanakan kehendaknya atas diri kita {Penihilan atau Fana}. Fana fi Ma Shaykh , RasulAllah, Allah.. Penihilan Fana

Dalam keadaan spirit murid menyatu dengan spirit Shaykhnya kemampuan Shaykh akan diaktifkan dalam diri muridnya, karena itu Shaikh menikmati kedekatan Nabi (s.a.w.). Dalam situasi ini, dalam istilah sufism, disebut ‘Penyatuan dengan Rasul’ (Fana fir Rasul). Ini adalah pernyataan Nabi (s.a.w.), “Saya seorang manusia seperti kamu, namun saya menerima ilham (revelation)’. Jika pernyataan ini dicermati, didapatlah bahwa kemuliaan (exaltation) Nabi terakhir ini adalah bahwa dia menerima Ilham (Revelations) dari Allah, SWT, yang mencerminkan Ilm-e-ladduni; ilmu yang diilhamkan langsung oleh Allah, Pandangan Cantik (Beatific Visions) Allah dan Cahaya Gemilang kepada Jantung Nabi s.a.w..

Dalam keadaan ‘Penyatuan dengan Nabi s.a.w.’ seorang murid karena emosinya, kerinduannya dan cintanya secara sedikit demi sedikit, langkah demi langkah, berassimilasi dan mengenali ilmu Nabi Suci s.a.w.. Kemudian datanglah saat paling berharga (yang ditunggu-tunggu) ketika ilmu dan pelajaran dipindahkan (transferred) dari Nabi Suci s.a.w kepadanya sesuai dengan kapasitas nya..

Murid itu menyerap karakter Nabi Suci s.a.w. sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya dan karena kedekatannya dengan Nabi Suci s.a.w. dan dukungannya dia dapat mencapai keadaan ketika dia mengenali Rabbil ‘Alamin, ketika Dia menguraikan dalam al Qur’an, ‘Ya, sesungguhnya Engkau adalah Rabbi!. Kedekatan ini, dalam sufism, disebut Penyatuan dengan Allah’ (Fana fi-lah) atau singkatnya wahdat. Setelah itu, jika seseorang dikaruniai dengan kemampuan, dia akan membuat explorasi di daerah yang tentangnya cerita (narrasi) tidak lagi memiliki kata-kata untuk menjelaskan nya , karena kepekaan dan kehalusan (situasi) nya.

Langkah 7

Menjadi sesuatu yang tidak ada, kendaraan sebening kristal untuk siapapun yang ingin mengisi keberadaanmu dari Allah Malikul Mulk.

Dalam keadaan ‘Penyatuan dengan Nabi Suci’ seorang murid karena emosinya, kerinduannya dan cintanya secara bertahap, langkah demi langkah, berassimilasi dan mengnali ilmu dari Nabi Suci s.a.w..


BERBAGAI JALAN UNTUK MEMILIKI ILMU SPRITUAL

Bebeda dengan sains (pengetahuan ilmiah) yang hanya bisa dikuasai dengan cara belajar, Ilmu Spiritual bisa dimiliki dengan beragam cara yang unik. Setidaknya ada 4 jalan yang umumnya bisa menyebabkan seseorang memiliki kemampuan spiritual, yaitu: Melakukan Olah Spiritual. Ini adalah cara yang umum dilakukan orang untuk mendapatkan kemampuan spiritual. Esensi dari olah spiritual adalah memohon kepada Tuhan agar dari dirinya sendiri terpancar kekuatan spiritual. Bentuk olah spiritual sangat beragam sesuai aliran ilmu spiritual atau sesuai keyakinan dan budaya masyarakat dimana ilmu spiritual berkembang. Di tanah jawa, olah spiritual ini disebut “lelaku” atau “tirakat” yang berasal dari kata arab yang bisa diartikan menempuh suatu perjalanan. Tirakat orang jawa umumnya berupa semedi (meditasi), mantra (doa berbahasa jawa), pantang makan/melakukan sesuatu, serta puasa budaya seperti mutih, patigeni, ngalong dan sebagainya.

Melakukan Olah Spiritual inilah yang bisa disebut belajar ilmu spiritual, karena dalam hal ini guru hanya memberi petunjuk lelaku atau jalan yang harus ditempuh murid, sedangkan besar-kecilnya energi yang dimiliki murid tergantung kualitas lelaku-nya sendiri. Kelebihan olah rohani adalah murid bisa mengembangkan ilmunya sebebas-bebasnya. Semakin tekun dan serius dalam olah rohani, maka semakin besar pula metaenergi yang dihasilkan.

Warisan Keturunan. Tanpa belajar pun seseorang bisa mewarisi ilmu kakek-buyutnya yang memiliki ilmu-ilmu spiritual. Prosesnya berlangsung secara otomatis tanpa belajar, tapi sulit ditebak kedatangannya. Biasanya dalam satu generasi, hanya ada satu orang yang terpilih untuk mewarisi ilmu keturunan. Kadang orang yang mewarisi ilmu keturunan tidak menyadari bahwa dia memiliki kemampuan melebihi kewajaran, dan baru sadar setelah mengalami peristiwa yang menyebabkan kemampuannya keluar.

Ilmu Laduni adalah pengetahuan yang datang melalui ilham atau “bisikan” yang langsung dipahami dan diingat selalu oleh otak. Tentu saja tidak semua orang bisa mendapatkan pengetahuan tanpa belajar yang diyakini datang langsung dari Tuhan ini. Banyak orang melakukan olah spiritual untuk mendapatkan “ilmu dadakan” ini, namun hanya sedikit yang mendapatkannya. Sebagian lagi yang hatinya kurang bersih justru tertipu oleh bisikan-bisikan dari setan.

Menurut para guru spiritual, ilmu laduni hanya diberikan oleh Tuhan kepada hambanya yang taat, berbudi luhur, ikhlas, tidak mengharapkan balasan berupa keduniawian. Lucunya lagi, akhir-akhir ini kami banyak menemui pemalas yang mengamalkan ritual tertentu untuk mendapatkan ilmu laduni yang datang seketika. Tentu saja orang-orang semacam ini sangat mungkin akan ditipu oleh jin yang mengaku malaikat atau roh seorang tokoh spiritual yang sudah meninggal.

Transfer Energi, disebut juga “pengisian” yaitu pemindahan metaenergi dari seorang guru kepada murid. Dengan transfer energi murid tidak perlu susah payah mempelajari Ilmu Spiritual, karena energi yang didapat dari guru langsung bisa digunakan. Tentu saja transfer energi hanya bisa dilakukan oleh guru yang sudah mencapai tingkat spiritual yang tinggi. Umunya kemampuan supranatural yang didapat dari pengisian adalah statis (tidak bisa berkembang) dan hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu. Namun dengan metaresonansi yang dikembangkan oleh Ustadz Firman, meskipun cepat dan mudah, tapi kemampuan spiritual yang Anda miliki bisa berfungsi seumur hidup, bahkan bisa Anda tingkatkan dengan cara tekun berlatih. Metaresonenasi bisa mempermudah dan mempercepat proses olah spiritual. Selain memberikan energi yang langsung bisa dimanfaatkan oleh murid, metaresonansi juga mengaktifkan pusat energi di tubuh murid sehingga murid bisa menghasilkan metaenergi sendiri. Jadi metaresonansi tidak sama dengan transfer energi biasa

2 komentar:

  1. Yg saya dapet sedikit berbeda amalannya,saya dapetnya Kun kata Allah kunfayakun kata malaikat Jibril ya jibrailu ya mikailu,ya ijroilu ya isrofil ya iku sang ratu kopyok sang ratu herang kaputih dulurka anak batin opat kalimah pancer anu lahir anu batin ya Allah siapa2x yang berbuat jahat di rumah & diperjalanan nyuhunkeun dibales ya allah ya Allah ya allah... Itu doang yg saya dapet itu jg cuman di suruh d amalin,tanpa di kasih tau buat apa ... Itu buat apa & gmna ngegunainnya,dan masih banyak amalan yg orang tua saya dulu kasih tanpa ngasih tau gunanya untuk apa untuk apa...

    BalasHapus
  2. Seperti allahuma soliala sayyidina Muhammad nurridzati wasirri sari pisairil asmai wasifati wa ala Alihi wa Salim...

    BalasHapus